Lo pernah nggak sih, denger orang nyanyi merdu banget terus temen lo nyeletuk, “Pasti orang Ambon, tuh”? Nah, emang nggak bisa dipungkiri, Suku Ambon itu sering banget dikaitin sama suara emas. Tapi, tunggu dulu… suku yang satu ini bukan cuma jago tarik suara. Ada banyak hal menarik lain yang kadang kelewat begitu aja.
Jadi daripada lo terus hidup dalam stereotip, yuk kita bongkar bareng fakta-fakta seru, lucu, dan kadang bikin melongo soal Suku Ambon! Dijamin, abis baca ini, lo bakal jadi orang pertama yang angkat tangan pas dosen nanya, “Siapa yang bisa jelasin budaya Ambon?”
Siapa Sih Suku Ambon Itu?
Lebih dari Sekadar Nama Kota
Pertama-tama, mari lurusin dulu. Ambon itu nama kota sekaligus nama pulau di Provinsi Maluku. Tapi ketika kita ngomongin Suku Ambon, kita lagi bahas kelompok etnis yang mayoritas tinggal di wilayah Ambon dan sekitarnya, termasuk Seram, Haruku, Saparua, dan pulau-pulau kecil lainnya.
Mereka dikenal sebagai bagian dari suku bangsa Maluku Tengah, dan udah punya sejarah panjang sejak zaman kolonial. Menurut Dr. Agustinus Pattianakotta, sejarawan dari Universitas Pattimura, “Identitas Suku Ambon terbentuk dari perpaduan budaya lokal dan pengaruh asing seperti Portugis dan Belanda. Campuran yang bikin mereka makin unik.”
Bahasa Ambon: Campur-Campur Tapi Keren!
Bahasa Indonesia Rasa RnB
Orang Ambon punya cara ngomong yang khas banget. Kalau lo denger mereka ngobrol, pasti langsung bisa bedain. Logatnya kental, intonasinya naik turun kayak lagu, dan kadang suka masukin kata-kata dari Bahasa Belanda atau Portugis.
Contohnya:
-
“Beta” = Saya
-
“Ale” = Kamu
-
“Dong” = Mereka
-
“Katong” = Kita
Dan jangan kaget kalau mereka ngomong cepat banget. Serius, kadang kayak lagi battle rap!
Musik: Nafas Kedua Suku Ambon
Nyanyi Dulu, Baru Ngomong
Kalau soal suara emas, ini bukan mitos. Banyak penyanyi terkenal asal Suku Ambon yang udah go internasional. Sebut aja Glenn Fredly, Harvey Malaiholo, Audy Item, sampe Once eks Dewa. Suara mereka tuh… aduh, bisa bikin orang galau padahal lagi makan bakso!
Menurut musisi senior Bob Tutupoly (alm), “Musik sudah jadi bagian dari darah orang Ambon. Mereka tidak diajarkan musik, tapi dilahirkan dengan musik.”
Dan bukan cuma penyanyi. Di Ambon, anak kecil bisa main gitar ukulele sebelum bisa nulis nama sendiri. Musik adalah bahasa kedua mereka.
Makanan Khas Suku Ambon: Lezat, Unik, dan Bikin Kangen
Papeda? Jelas Ada. Tapi Banyak Lagi!
Lo mungkin udah pernah denger soal papeda—bubur bening kenyal yang dimakan pake ikan kuah kuning. Tapi makanan Suku Ambon gak berhenti sampai di situ. Nih, gue kasih bocoran:
-
Kohu-kohu: semacam salad dari sayur, kelapa parut, dan ikan asap. Sehat banget!
-
Ikan bakar rica-rica: pedesnya mantap, aromanya ganggu diet!
-
Nasi lapola: nasi yang dicampur kacang tolo dan kelapa parut. Serius, ini comfort food-nya orang Maluku!
Dan jangan lupakan sagu lempeng yang keras kayak kenangan mantan. Tapi kalau udah dimakan pake teh panas, langsung lumer di mulut.
Kehidupan Sosial dan Gotong Royong
Satu Jatuh, Semua Bantu
Suku Ambon punya semangat kolektivitas yang tinggi banget. Lo gak bakal nemuin orang Ambon hidup sendirian, karena mereka selalu punya komunitas yang solid. Misalnya:
-
Pela Gandong: sistem persaudaraan antar desa, bahkan lintas agama. Kalau satu kampung kena musibah, kampung lain otomatis bantu. Gak pakai debat.
Menurut antropolog Dr. Miriam Salhuteru, “Pela Gandong itu bukti bahwa masyarakat Maluku punya sistem sosial yang lebih maju dibanding teori barat tentang ‘civil society’.”
Bayangin aja, lo punya tetangga beda agama tapi saling bantu kayak saudara kandung. Itu bukan mimpi, itu realita di Ambon!
Agama dan Toleransi: Harmoni Bukan Sekadar Kata
Kristen dan Islam Jalan Bareng
Mayoritas Suku Ambon beragama Kristen Protestan, tapi banyak juga yang Islam. Yang keren, mereka bisa hidup berdampingan dengan damai. Di banyak desa, ada gereja dan masjid yang letaknya berdampingan. Bahkan di hari besar agama, warga beda keyakinan bisa saling bantu masak, jaga parkir, sampai bersihin tempat ibadah.
Lo bisa bayangin nggak, Idul Fitri dimasakin opor sama tetangga Kristen? Atau Natal dibikinin kue sagu oleh ibu-ibu Muslim? Di Ambon, itu hal biasa.
Sejarah Kelam dan Semangat Bangkit
Pernah Terguncang, Tapi Nggak Goyah
Ambon pernah dilanda konflik sosial hebat tahun 1999-2002. Tapi dari tragedi itu, Suku Ambon menunjukkan kekuatannya: bangkit dan berdamai. Sekarang, banyak program rekonsiliasi budaya dan pemuda yang digalakkan. Musik, olahraga, dan seni jadi jembatan persatuan.
“Kami lelah bertengkar. Sekarang saatnya hidup berdampingan,” kata Bang Imanuel, pengrajin ukiran kayu di Ambon.
Dan bener aja, sekarang lo bisa liat anak muda dari berbagai latar belakang duduk bareng di kafe, main gitar, atau bikin konten TikTok bareng.
Gaya Hidup: Santai Tapi Bersemangat
Ambon Manise, Orangnya Santuy
Lo pernah dengar istilah “Ambon Manise”? Itu bukan cuma julukan untuk kota. Tapi juga menggambarkan suasana dan orang-orangnya. Mereka dikenal ramah, santai, dan suka bercanda.
Tapi jangan salah, santai bukan berarti males. Orang Ambon rajin, pekerja keras, dan punya daya saing tinggi. Cuma gayanya aja yang chill. Nggak heran kalau banyak dari mereka sukses merantau ke kota-kota besar atau luar negeri.
Pakaian Adat: Warna-warni yang Ceria
Kebaya dan Kain Tanimbar
Pakaian adat Suku Ambon biasanya terdiri dari kebaya manise dan kain tenun Tanimbar untuk perempuan, serta baju cele dan kain sarung untuk laki-laki. Warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan ungu sering dipakai saat acara adat, pernikahan, atau upacara adat lainnya.
Dan jangan lupakan aksesori rambut buat perempuan—hiasan bunga yang bikin penampilan makin anggun. Instagram-able banget!
Tradisi Pernikahan: Campur Adat dan Nyanyi
Acara Resepsi atau Konser?
Pernikahan Suku Ambon tuh nggak bisa lepas dari musik. Dari proses lamaran sampai resepsi, semua dibumbui dengan nyanyian. Tamu-tamu bisa karaokean di panggung, dan jangan heran kalau pengantin malah ikutan nyanyi dangdut koplo atau lagu rohani.
Kata tante Imelda, penyanyi pesta kawinan senior di Ambon, “Kalau di nikahan gak nyanyi, itu bukan orang Ambon.”
Kenapa Suku Ambon Layak Diangkat ke Kancah Dunia?
-
Budaya unik dan kaya – dari bahasa, musik, sampai tradisi sosial.
-
Toleransi tinggi – contoh hidup berdampingan dengan indah.
-
Kreativitas tanpa batas – terbukti lewat prestasi di bidang musik, seni, dan olahraga.
-
Makanan yang khas – enak, sehat, dan nggak kalah dari kuliner daerah lain.
Kesimpulan: Suku Ambon, Warna-warni Indonesia yang Wajib Dibanggakan
Suku Ambon itu lebih dari sekadar stereotype soal suara merdu. Mereka punya budaya yang kaya, kehidupan sosial yang solid, dan semangat yang luar biasa. Dari makanan, bahasa, musik, hingga nilai toleransi—semua jadi paket lengkap yang patut dibanggakan.
Kalau lo pengin ngerasain kombinasi antara tradisi, senyum tulus, dan suara merdu, ya cuma di Ambon tempatnya.